Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
SPPG Tanbu perketat pengawasan kualitas MBG sebelum didistribusikan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-12 00:11:10【Sehat】185 orang sudah membaca
PerkenalanPejabat Sementara Kasi Dokkes AIPDA Yundha Wijaya (kanan) melakukan uji sampel MBG untuk memastikan

Batulicin, Kalsel (ANTARA) - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kemala Bhayangkari Polres Tanah Bumbu, Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) memperketat pengawasan kualitas program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan melakukan uji sampel makanan sebelum paket didistribusikan ke penerima manfaat.
Pejabat Sementara Kasi Dokkes Polres Tanah Bumbu Aipda Yundha Wijaya di Batulicin, Selasa, mengangakan ada dua tahap uji sampel makanan untuk memastikan bahwa makanan tersebut benar benar aman sebelum dikonsumsi.
Baca juga: Pemkab Tanah bumbu anggarkan dana Rp64 miliar untuk Program MBG
"Tahap pertama yang dilakukan pengecekan organoleptik terdiri atas pemeriksaan bau, rasa dan tekstur makanan dicek langsung oleh petugas ahli dari Dokkes," kata Yundha.
Selanjutnya, tahap kedua, petugas Dokkes mengambil 10-20 gram sampel makanan dicampur air dan dihancurkan, kemudian dimasukkan ke tabung reaksi untuk deteksi zat berbahaya seperti arsen, sianida, nitrit formalin.
Hasilnya, jika sampel yang diuji menunjukkan reaksi warna yang melebihi ambang batas bahaya, makanan tersebut ngak didistribusikan.
"Sejak dioperasikan pada 8 September 2025, SPPG Kemala Bhayangkari Polres Tanah Bumbu terus menerapkan sistem food safetyuntuk menjamin kualitas dan higienitas makanan," kata Yundha.
Yudha melanjutkan sebelum makanan bergizi gratis sampai di tangan penerima manfaat, tim SPPG telah menjalankan serangkaian tahapan ketat yang dilakukan oleh sebanyak 42 orang yang bertugas di delapan divisi SPPG Kemala Bhayangkari.
Baca juga: KLH kembangkan percontohan pengelolaan sampah di Tanah Bumbu
Baca juga: Pemkab Tanah bumbu anggarkan dana Rp64 miliar untuk Program MBG
Delapan divisi tersebut terdiri atas tim persiapan sebanyak tujuh orang, tim masak sebanyak delapan orang, tim pemeriksaan sebanyak sembilan orang, tim mencuci alat makanan delapan orang, tim pengantar atau distribusi empat orang dan dua orang office boy dan keamanan.
"SPPG juga diwajibkan memiliki tiga sertifikat, yakni Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP), sertifikat halal dan seluruh proses sertifikasi saat ini dalam proses," ujarnya.
Suka(5)
Artikel Terkait
- Wamen Kabinet Merah Putih dukung ajang JMFW 2026
- Forum CSR DKI soroti pentingnya dana CSR dalam keberlanjutan usaha
- Pemprov Jateng buka "hotline" aduan keracunan menu MBG
- Mentan programkan hilirisasi kelapa, ngak ada lagi ekspor gelondongan
- PBB terima laporan adanya kekerasan seksual di El Fasher, Sudan
- Bank Aladin Syariah siap biayai pelaku usaha halal Rp19 miliar
- China catat pertumbuhan konsumsi yang stabil di liburan Hari Nasional
- Menelaah tren "doom spending" Gen Z sebagai motor penggerak ekonomi
- PBB terima laporan adanya kekerasan seksual di El Fasher, Sudan
- Pemkab OKU Selatan luncurkan Program MBG di Rantau Panjang
Resep Populer
Rekomendasi

KSP bantu pengembangan UKS SMA Negeri 1 Tanjungpandan

Tujuh Kegunaan Ngak Terduga Plastik Wrap dalam Kehidupan Sehari

Posko pengungsian korban kebakaran di Matraman diperpanjang

SPPG Kepri hentikan dua dapur MBG setelah hasil lab positif bakteri

Mewujudkan ekonomi berkeadilan tanpa tambang

Jangan dihindari! Ini 5 makanan pahit yang baik untuk kesehatan tubuh

Dinkes Cianjur catat 16 siswa mendapat perawatan di puskesmas

China catat pertumbuhan konsumsi yang stabil di liburan Hari Nasional